Kerap Dituturkan Oleh Mama Gufron, Jadi Apa itu Bahasa Suryani? Ini Dia Sejarah Singkatnya

apa itu bahasa suryani

Akhir-akhir ini, media sosial sedang hangat membicarakan tentang sosok Abuya Mama Gufron Al Batani yang menyebutkan istilah Bahasa Suryani. Abuya Gufron tersebut sempat mengakui sudah menulis 500 kitab dalam bahasa Suryani. Abuya Gufron pun sempat mengucapkan kalimat yang diduga bahasa Arab. Dia pun beberapa kali menyebut kata “Maqoli” dalam ceramahnya dan diduga menggunakan bahasa Arab. Terlebih lagi, kata “Maqoli” ini menarik perhatian penceramah lainnya, contohnya seperti Ustad Abdul Somad (UAS). Menurut beliau, istilah “Maqoli” tidak ada di dalam kitab. Jadi apa sebenarnya bahasa Suryani itu?

Sejarah Bahasa Suryani

Bahasa Suryani atau kerap kali disebut sebagai bahasa Suriah adalah bahasa Arab Timur yang pernah dituturkan di sebagian besar wilayah Bulan Sabit Subur (daerah berbentuk bulan sabit yang terletak di Timur Tengah yang meliputi negara Irak, Suriah, Lebanon, Palestina, Israel, Yordania, Mesir, serta daerah utara Kuwait) dan Arab Timur. Bahasa Suryani merupakan ragam bahasa Aram yang pernah tersebar di sekitar Mesopotamia. Bahasa ini sebenarnya telah dianggap layaknya bahasa latin. Hal ini dikarenakan bahasa Suryani tidak lagi digunakan sebagai bahasa lisan, tetapi masih digunakan sebagai bahasa liturgi. Bahasa Suryani pun umum digunakan oleh gereja-gereja berorientasi Ritus Suriah. 

Oleh karena itu, bahasa ini pun sebenarnya digunakan oleh Gereja Malankara yang tersebar di India. Bahasa Aram berasal dari sub-rumpun Semitik dari rumpun Afro-Asiatik. Bahasa ini sebenarnya masih memiliki hubungan yang cukup dekat dengan bahasa Ibrani karena sama-sama termasuk dalam kelompok Semitik Barat Laut. Bahasa ini pada awalnya terbagi menjadi dua dialek utama, yaitu dialek Barat dan dialek Timur. Namun, kedua dialek ini semakin terpisah seiring dengan berjalannya waktu sehingga menjadi bahasa Aram Barat dan bahasa Aram Timur. Bahasa Aram Barat terkonsentrasi di sekitar Israel, Palestina, Lebanon, dan Irak. Sementara itu, bahasa Arab Timur terkonsentrasi di daerah timur laut Suriah, tenggara Turki, barat Iran, dan sebagian Irak.

Perpecahan Menjadi berbagai bahasa lain

Bahasa-bahasa ini kemudian kembali terpecah menjadi berbagai bahasa-bahasa lain. Salah satu ragam bahasa Aram Barat, yaitu bahasa Aram Palestina Yahudi, merupakan bahasa yang umum digunakan oleh kaum Yahudi pada masa Kerajaan Herodes dari Yudea dan kekuasaan bangsa Romawi di Yudea. Yesus merupakan salah satu penutur bahasa ini. Namun, Yesus menggunakan dialek Galilea mengingat Ia berasal dari daerah Galilea. Sementara itu, bahasa Suryani merupakan salah satu pecahan dari bahasa Aram Timur.

Penerjemahan paling awal kitab-kitab Injil adalah ke dalam bahasa Suryani. Kata “Syriac” merupakan kata Yunani untuk bahasa daerah orang-orang Siria. Sebenarnya adalah dialek bahasa Aram yang umum digunakan di Suriah. Terjemahan paling awal bagian Perjanjian Baru dari bahasa Yunani tampaknya adalah Diatessaron, suatu harmoni keempat Kitab Injil kanonik (kemungkinan dengan suatu teks kelima yang tidak terlestarikan) yang disusun pada sekitar tahun 170 oleh Tatian di Roma. 

Meskipun tidak ada teks Diatessaron yang terlestarikan, saksi utamanya adalah komentari prosa mengenainya yang ditulis oleh Efrem orang Siria. Ada banyak yang disebut sebagai naskah saksi bagi Diatessaron, tetapi semuanya berbeda, dan akhirnya hanya menjadi bukti kepopuleran jangka panjang harmoni semacam itu. Banyak harmoni Eropa pada abad pertengahan bersumber dari Codex Fuldensis.

Daftar Sumber

Ahya, Ahmad Sauqi. 2013. Makna dan Fungsi Afiks Derivasional dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Malang: Madani.

Hengel, Martin. 2003. The ‘Hellenization’ of Judaea in the First Century after Christ. Philadelphia : Trinity Press International.

Levine, Lee. 1998. Judaism and Hellenism in antiquity: conflict or confluence. Washington : University of Washington. 

McDonald, M. & James A. Sanders. 2002. The Septuagint: The Bible of Hellenistic Judaism. Massachusetts: Hendrickson Publishers. 

Albert C. Jr. 2002. The Septuagint: The Bible of Hellenistic Judaism. Peabody: Hendrickson.

0 0 votes
Beri Kami Nilai
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments