Daftar Isi
ToggleMasuknya Islam di Thailand
Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki bentuk negara monarki konstitusional dengan sistem demokrasi parlementer. Kebanyakan penganut agama disana, mayoritas memeluk agama Buddha, dan Islam berada pada tingkat kedua. Penduduk yang beragama Islam, lebih banyak mendiami wilayah selatan Thailand yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Tentu hal tersebut memiliki jejak riwayat sendiri, bagaimana Islam bisa masuk dan diterima oleh masyarakat Thailand.
Masuknya Islam di Daerah Patani
Patani merupakan sebutan bagi kawasan selatan Thailand yang berbatasan langsung dengan Malaysia sekarang, dan pernah menjadi sebuah kerajaan tersendiri. Orang-orang Patani merupakan pendatang dari suku Melayu yang mencari keberuntungan karena wilayah tersebut merupakan jalur penting dalam perdagangan. Tak ayal tempat sestrategis itu menjadi rebutan untuk kerajaan lain, tak terkecuali kerajaan Siam.
Kemajuan kerajaan Patani dimulai saat pemimpin bernama Phya Tu Nakpa yang sebelumnya menganut agama Buddha, memutuskan untuk memeluk agama Islam. Setelah memeluk agama islam, ia mengganti namanya menjadi Sultan Ismail Syah pada abad ke-16. Alasan dibalik semua itu, raja Phya Tu Nakpa mengidap penyakit kulit yang tidak bisa diobati oleh dukun-dukun kerajaan. Namun, hal tersebut berubah ketika mendengar bahwa seseorang dengan gelar Syaikh yang menganut agama Islam dapat mengobati penyakitnya. Seketika orang tersebut dipanggil untuk menghadap raja, Syaikh menyanggupi permintaan raja namun, dia memberikan syarat jika penyakit itu sembuh maka raja harus memeluk agama Islam.
Sejak saat itu, para ulama maupun cendekiawan yang melakukan perlayaran dengan tujuan berdagang, mengajarkan juga agama beserta ilmu yang mereka kuasai di lingkungan kerajaan dan masyarakat-masyarakat biasa. Kebutuhan dalam membangun tempat-tempat bertukarnya budaya serta mengajarkan ilmu menjadi tak terelakkan. Pada abad ke-17, bangunan seperti masjid, pondok, surau, mushala, hingga rumah-rumah guru ngaji atau biasa disebut tok guru bersebaran di Patani.
Kemunduran Kerajaan Patani
Setelah Patani dipimpin oleh ratu dari keturunan Sultan Ismail Syah, kerajaan tersebut mengalami kemunduran, hingga akhirnya Kerajaan Patani harus rela dikuasai oleh kerajaan Siam. Alasan Siam menyerang Patani adalah, akibat hasil gemilang yang dicapai oleh Patani memunculkan kecemburuan dari kerajaan Siam, ditambah kondisi politik dalam kerajaan Patani yang tidak stabil karena kematian ratu mereka. Pada tahun 1909, wilayah kerajaan Patani serta seluruh aspek dalam masyarakat harus tunduk atas kebijakan yang dikeluarkan oleh Siam. Jika tidak mengikutinya, maka lembaga-lembaga agama Islam yang telah ada tidak akan mendapatkan bantuan sama sekali dari mereka.
Orang-orang dari Patani pun mulai berusaha merebut kembali daerah mereka, namun kerajaan Siam telah bekerja sama dengan Inggris sehingga mereka memiliki posisi yang kuat. Harus diakui bahwa pemimpin kerajaan Siam, melakukan manuver politik yang sangat cerdik. Dia membayar upeti kepada negara-negara yang menaklukan kawasan-kawasan di Asia seperti Inggris, dan Perancis, yang menjadikan kawasan tersebut terbebas dari tangan-tangan orang luar. Faktor itu pula yang menyebabkan penyebutan Siam digantikan dengan kata Thailand yang berarti kebebasan, walaupun tak sedikit yang berpikir bahwa hal tersebut lebih merujuk kepada suku Thai.
Hadirnya Islam di Bangkok
Sejak pertengahan abad ke-19, para kaum muslimin telah berdatangan ke Bangkok, terutama untuk orang-orang Jawa. Apalagi ketika Jepang menguasai kawasan Asia-Pasifik, banyak tahanan dikirimkan ke Thailand untuk membangun rel kereta api yang menghubungkan Thailand dan Myanmar. Lalu, para tahanan yang hidup, memutuskan untuk bermukim disana dibandingkan untuk pulang.
Selain dari bekas wilayah kerajaan Patani, penyebaran agama Islam pun meluas hingga ibu kota Thailand yaitu Bangkok, akibat masuknya para imigran dari negara Indonesia dan Malaysia pada akhir abad ke-19. Sebagian para imigran datang untuk berdagang kemudian ada yang tetap tinggal, sisanya datang ke Thailand atas proyek pembangunan kanal dan sistem perairan di Krung Theyp Mahanakhon (Provinsi Bangkok sekarang).
Kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya 160 masjid yang tersebar di kota Bangkok itu sendiri. Setidaknya, cukup untuk memenuhi kebutuhan Muslimin yang berjumlah sekitar 1 juta orang disana.
Sumber
- Jurnal
- Haque, Marissa Grace., dkk. 2019. Islam Datang dan Menetap di Thailand. Didaktika: Jurnal Kependidikan, Vol.8, No.3, Hlm. 131-144.
- Mania. 2019. Perkembangan Sosial Islam di Thailand. Al Ma’arief: Jurnal Pendidikan Sosial Dan Budaya, Vol. 1, No. 1, Hlm. 44-54.
- Aslan., Hifza., Muhammad Suhardi. 2020. Dinamika Pendidikan Islam Di Thailand Pada Abad 19-20. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Hlm. 38-54
[…] Baca Juga […]