Hallo Kawantur, kali ini kita mau bahas mengenai masuknya bulu tangkis ke Belanda, bukan sejarah masuknya ke Indonesia ya, nanti deh kita bahas soal masuknya Bulu Tangkis ke Indonesia, sekarang ke Belanda dulu aja ya. Nah gausah banyak ini itu, yuk simak artikel ini selengkapnya.
Daftar Isi
ToggleSejarah Bulu Tangkis Berawal dari Permainan “Poona”
Berabad lalu di Benua Timur, khususnya di negara India dan Tiongkok, terdapat sebuah permainan yang lebih dikenal sebagai “Poona”, di sebuah kota, dekat kota Bombay (sekarang Mumbai). Permainan tersebut menggunakan raket seperti permainan tenis. Perbedaannya adalah, permainan “Poona” ini dimainkan oleh lebih banyak pemain dibandingkan dengan permainan tennis (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Diperkirakan “Poona” dibawa oleh para tentara dan masyarakat Inggris dan mereka mempelajari aturan-aturan bermainnya meskipun tidak tertulis. Di masa lalu, olahraga ketangkasan seperti itu hanya bisa dimainkan di negara-negara Eropa. Jika kita ingin mengetahui seperti apa olahraga “Poona” ini, lukisan yang dibuat oleh Adam Manyoki dapat menggambarkan secara detail. Adam Manyoki membuat sebuah lukisan pangeran muda Polandia, Sulkowski, yang hidup sekitar abad 17, yang sedang memegang benda mirip raket dan shuttlecock (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Poona Berkembang Menjadi Bulu Tangkis
Olahraga “Poona” ini berkembang di Inggris pada 1873 di kediaman Duke of Beaufort, Gloucestershire, yang selanjutnya tersebar ke seluruh dunia di bawah nama “badminton” atau bulu tangkis. Dalam sebuah pesta yang dilaksanakan di halaman istana sang pangeran, masyarakat yang menghadiri acara tersebut mulai memainkan bulu tangkis, sebuah permainan yang sudah populer terlebih dahulu di India, yang juga dimainkan oleh tentara Inggris di sana. Akibat dari sudah maraknya permainan bulu tangkis di kalangan rakyat Inggris, sebuah klub olahraga didirikan di Folkestone pada tahun 1875, yang membuat kolonel H. Selby, seorang teknisi Inggris yang bekerja di India, menyusun peraturan pertama permainan bulu tangkis pada tahun 1877 (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Awal Mula Permainan Bulu Tangkis
Pada awalnya, bulu tangkis dimainkan hanya oleh 2 orang saja dengan cara memukul bola yang terbuat dari kardus yang dililit oleh kain wol lalu dipukul berulang kali melewati pembatas (net). Bagaimanapun, mereka dilarang untuk berganti posisi. Setelahnya, bulu tangkis dimainkan oleh 3 sampai 5 orang di setiap sisi lapangan. Aturan tersebut dipertahankan hingga tahun 1910. Setelah 1910, permainan bulu tangkis memiliki 2 cabang, yaitu singles dan doubles (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Sebenarnya, bola khusus untuk permainan bulu tangkis sudah dimulai sejak tahun 1898, saat putri Ann Jackson mulai menggunakan bola yang terbuat dari bulu angsa. Hal itu juga yang menjadi asal muasal bola bulu tangkis dinamai shuttlecock. Shuttlecock tersebut terdiri dari 14 hingga 16 bulu angsa yang ditancapkan ke sebuah potongan gabus berbentuk bulat (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Sejarah Bulu Tangkis: Masuknya Bulu Tangkis di Belanda
Bulu tangkis pertama kali dimainkan di Belanda sekitar tahun 1930, saat Mr. A. den Hoed yang berasal dari daerah Schiedam, mulai berkenalan dengan olahraga tersebut saat dirinya sedang berada di Irlandia. Seiring berkembangnya waktu, permainan bulu tangkis yang “dibawa” oleh Mr. A. den Hoed menjadi permainan yang sangat diminati oleh warga Belanda sehingga pada tahun 1931, Asosiasi Bulu Tangkis Belanda didirikan (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Mereka kemudian dengan cepat membentuk sebuah kejuaraan, baik kejuaraan nasional maupun internasional. Salah satu pemain bulu tangkis Belanda pertama adalah Mr. D.U. Stikker. Kebanyakan pemain bulu tangkis Belanda pada saat awal berdirinya asosiasi bulu tangkis tersebut merupakan pemain tenis, yang juga memainkan bulu tangkis saat musim dingin dengan tujuan untuk menjaga kondisi badan mereka agar tetap bugar. Di Belanda, olahraga tenis memiliki persamaan dengan olahraga bulu tangkis, yaitu sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan di dalam gedung. Setahun setelah badminton ditemukan di Inggris, peraturan tenis terbentuk. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa olahraga tenis dan bulu tangkis merupakan sebuah bentuk pertama atau prototype dari permainan raket tersebut. Bahkan hingga sekarang, banyak pemain tenis yang berlatih bulu tangkis ketika sudah masuk bulan atau musim dingin.
Dibentuknya Asosiasi Bulu Tangkis Internasional
Pada tahun 1934, dibentuk sebuah asosiasi bulu tangkis internasional yang dinamakan International Badminton Federation. Dibentuknya asosiasi badminton tersebut tidak lepas dari peran Asosiasi Bulu Tangkis Belanda selaku co-founder dari International Badminton Federation (cikal bakal Badminton World Federation). Sebanyak 36 negara tergabung dengan International Badminton Federation (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Sayangnya, Asosiasi Bulu Tangkis Belanda atau yang dikenal dengan Nederlandsche Badminton Bond akhirnya dibubarkan saat Perang Dunia II sedang berlangsung. Meskipun mendapatkan kenyataan pahit tersebut, olahraga bulu tangkis tetap dimainkan oleh masyarakat Belanda secara sembunyi-sembunyi. Semua peralatan permainan terpaksa harus didatangkan dari luar Belanda. Alasan tersebut yang membuat Asosiasi Badminton Belanda baru bisa kembali “menghidupkan kembali” permainan bulu tangkis di negaranya setelah tahun 1951 (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Setelah masa-masa sulit yang dialami oleh Asosiasi Bulu Tangkis Belanda selama masa perang hingga tahun 1951, kompetisi bulu tangkis nasional maupun internasional kembali diselenggarakan. Para pemain bulu tangkis kelas dunia seperti Eddy Choong dari Melaka (sekarang Malaysia) dan J. Skaarup dari Denmark selalu menjadi peserta langganan kompetisi-kompetisi bulu tangkis tersebut. Diperkirakan, International Badminton Federation sudah memiliki lebih dari 1.000 anggota. Di samping itu juga, banyak klub-klub bulu tangkis yang pada akhirnya menjamur di segala penjuru, baik di Belanda itu sendiri ataupun di luar negara Belanda, yang membuat bulu tangkis menjadi olahraga atau permainan yang dicintai oleh masyarakat Belanda (De Maasbode, 27 Oktober 1955).
Sumber : De Maasbode, 27 Oktober 1955, halaman 9.
Nah begitulah cerita mengenai sejarah masuknya bulu tangkis ke negara kincir angin, hmmm tapi min, kalau sejarah masuknya ke Indonesia gimana ya? sabar..sabar, nanti mintur bahas ya, makannya jangan lupa buat kunjungi bertutur.com setiap harinya ya biar ga ketinggalan, sampai jumpa di artikel selanjutnya, have a nice day.