Sejarah Terbentuknya Britania Raya

sejarah terbentuknya britania raya

Pendahuluan

Britania Raya atau Inggris Raya (United Kingdom) merupakan sebuah negara berdaulat yang terletak di benua Eropa. Inggris Raya merupakan sebuah negara kesatuan yang diatur dibawah monarki konstitutional dan sistem parlementer. Dalam kedaulatan Inggris Raya atau yang terkenal dengan nama United Kingdom, terdapat negara yang masing-masing berdiri sendiri, diantaranya adalah, Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales. Ibu kota Inggris Raya terletak di London yang juga merupakan Ibu kota Inggris (Bartholomew, 1893: 70).

Sejarah Britania Raya: Awal Pembentukan

Sejarah awal terbentuk dan berdirinya Inggris Raya, berawal dari kedatangan dan pendudukan suku Iberius, serta suku Beaker ke Inggris. Sejak saat itu banyak pihak-pihak yang tertarik dan datang untuk menguasai wilayah Inggris. Salah satu kekuasaan besar yang berhasil menguasai wilayah Inggris Raya adalah bangsa Romawi. Kekuasaan bangsa Romawi di Inggris bermula pada tahun 43 masehi. Pada awalnya, bangsa Romawi telah menunjukkan ketertarikannya untuk menguasi Inggris sejak satu abad sebelum masehi dan beberapa kali berusaha menaklukkan Inggris di bawah kepimpinan Julius Caesar, walupun pada akhirnya usaha tersebut gagal. Hingga akhirnya bangsa Romawi berhasil menaklukkan Inggris di bawah serangan yang dipimpin oleh Kaisar Cladius. Kekuasaan bangsa Romawi di Inggris berakhir pada sekitar abad ke 5 bersamaan dengan runtuhnya kekaisaran bangsa Romawi yang disebabkan oleh konflik kekuasaan dan serangan kaum barbar (Bell, 1974: 38).

Kedatangan Anglo-Saxons

Setelah bangsa Romawi mundur dari wilayah
Inggris, datang sebuah suku yang berasal dari Jerman, yaitu Anglo-Saxons untuk
menguasai wilayah Inggris. Pada saat suku Anglo-Saxons datang, mereka masih
berupa beberapa kerajaan-kerajaan kecil yang saling berperang untuk
memperebutkan wilayah kekuasaan di Inggris. Kerajaan-kerajaan kecil tersebut
kemudian bersatu di bawah Kerajaan Wessex, salah satu kerajaan Anglo-Saxons
yang paling besar dan terkuat di Inggris. Namun pada tahun 1016 M, Raja Canute,
yaitu raja yang memimpin Denmark dan Norwegia pada saat itu, berhasil melakukan
invansi dan menguasai seluruh wilayah Inggris. Kemenangan yang berhasil
didapatkan tersebut, untuk pertama kalinya mengakibatkan seluruh wilayah Inggris
secara utuh dikuasi oleh satu pemimpin yaitu Raja Canute (Webb, 1967: 167).

Battle of Hastings

Setelah anak dari Raja Canute meninggal, seorang anak dari salah satu bangsawan terkuat di Inggris, yaitu Harold, diangkat untuk menjadi raja Inggris selanjutnya. Perebutan kekuasaan terjadi setelahnya, dan terkenal dengan nama Battle of Hastings pada tahun 1066 M. Perebutan kekuasaan ini melibatkan the Duke of Normandy atau William yang ingin merebut kekuasaan Harold. Battle of Hastings dimenangkan oleh William. Dengan bantuan dari gereja, William berhasil menunjukkan bahwa dia merupakan raja yang kompeten dan berhasil menjalankan kerajaan yang dipimpinnya hingga menjadi kerajaan terpusat yang kuat. Kerajaan Inggris semakin kuat ketika dipimpin oleh keturunannya, yaitu Henry I dan terutama Henry II. Perluasan wilayah kekuasaan Kerajaan Inggris hingga meliputi wilayah Normandia dan sebagian wilayah Perancis berhasil ditaklukan di bawah pimpinan Raja Henry II. Tidak hanya itu, Raja Henry II memulai penaklukan wilayah Irlandia pada Oktober 1171 M (Elton, 1970: 287).

Sejarah Britania Raya: Perjanjian Act of Union

Pada tahun 1536 Wales dan Inggris bersatu di bawah kepemimpinan Raja Henry VIII. Keinginan Wales untuk bergabung dengan Inggris telah dinyatakan sejak tahun 1284 M dalam Staute of Wales. Dalam persatuan antara Wales dan Inggris, masyarakat Wales memiliki status politik yang sama dengan masyarakat Inggris. Hukum yang digunakan dalam pengadilan pun harus menggunakan hukum umum yang berasal dari Inggris. Persatuan antara Inggris dengan Wales, menjadikan Raja Henry VIII sebagai raja Wales dan Inggris pertama. Inggris kembali memperluas kekuasaan kerajaannya pada tahun 1707 M, dimana Inggris bersatu dengan Skotlandia. Persatuan antara Skotlandia dengan Inggris dilakukan dalam perjanjian Act of Union pada 1 Mei 1707 M. Perjanjian tersebutlah yang mempengaruhi persatuan Skotlandia dan Inggris dengan nama Great Britain atau Inggris (Christopher, 1834: 108).

Daftar Sumber

  • Buku
  1. Bartholomew, John. 1893. Gazetteer of the British Isles. Edinburgh: John Bartholomew and Sons.
  2. Bell, Peter. 1974. British History. Metuchen: Scarecrow Press.
  3. Christopher. 1834. Atlas of the Counties of England from Actual Surveys Made from the Years 1817-1833. London: Greenwood and Co.
  4. Elton, Geoffrey. 1970. Modern Historians on British History 1485-1945. London: Methven.
  5. Webb, Robert K. 1967. English History, 1815-1914. Washington D.C.: Center for Teacliers of History.
0 0 votes
Beri Kami Nilai
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback
1 year ago

[…] Baca Juga […]