Sinopsis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Sinopsis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Hallo Kawantur, kali ini Mintur mau bahas soal sinopsis novel tenggelamnya kapal van der wijck, yuk langsung aja simak artikel Bertutur yang satu ini

Novel tenggelamnya kapal Van Der Wijck merupakan karya dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih kita kenal dengan sebutan Buya Hamka. Novel ini pertaa kali terbit pada 1939.

Sebelum menjadi novel, sebenarnya kisah ini merupakan sebuah cerita bersambung yang dimuat dalam majalah Pedoman Masyarakat. Buya Hamka sendiri merupakan pimpinan redaksi dari majalah Pedoman Masyarakat tahun 1938, di Medan.

Novel ini bercerita mengenai perjodohan, kawin paksa, pertalian hubungan darah, serta status sosial . Berlatar belakang kehidupan di Minangkabau, dengan masalah adat yang marak pada saat itu yaitu soal warisan

Melalui novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Buya Hamka menyuarakan persatuan bangsa untuk kaum pribumi, serta seruan untuk meninggalkan adat budaya yang merugikan.

Buya Hamka terinspirasi dari kejadian tenggelamnya sebuah kapal pada 1936, dan kejadian tersebut ia tuliskan ke dalam bagian akhir dari cerita dalam novel ini.

Sinopsis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Hukuman penjara 12 tahun di Cilacap, dan harus menjalani pengasingan di luar Batipuh, Minangkabau harus dijalani oleh Pendekar Sutan, yang sudah membunuh mamaknya (saudara laki-laki ibu) karena masalah warisan.

Usai menjalani hukumannya, Sutan pergi merantau ke daerah Makassar. Di sana ia berjumpa dengan seorang wanita bernama Daeng Habibah yang kelak menjadi istrinya Sutan. Dari pernikahan ini, Sutan dan Habibah memiliki anak bernama Zainuddin, namun tak lama setelah Zainuddin lahir, Daeng Habibah meninggal karena penyakit. 

Tak lama setelah istrinya itu meninggal, Sutan lalu meninggal dunia. Tersisalah Zainuddin sebatang kara, lalu diasuh oleh Mak Base. Setelah tumbuh dewasa, Zainuddin lalu merantau ke tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Minangkabau. Setibanya di tanah kelahiran ayahnya tersebut, Zainuddin malah dikagetkan oleh perilaku sanak sodaranya yang ternyata mengacuhkan Zainuddin. Mereka menganggap bahwa Zainuddin sudah terputus hubungan darahnya karena memiliki ibu yang bukan dari Minangkabau.

Hal in terjadi karena di Minangkabau menganut sistem matrilineal. Menurut Gramedia.com Matrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu saja. Anak kemudian akan terhubung dengan sang ibu termasuk terhubung dengan kerabat ibu, berdasarkan kepada garis keturunan perempuan secara unilateral.

Hubungan Antara Zainuddin dengan Hayati

Di Batipuh, Zainuddin memiliki seorang teman bernama Hayati, wanita asli minang yang menjadi tempat mencurahkan segala beban yang Zainuddin rasakan walaupun hanya melalui surat. Lama-kelamaan hubungan pertemanan ini ternyata menimbulkan benih cinta diantara keduanya. Namun ternyata kondisi tidak berpihak kepada mereka, mamak Hayati malah menyuruh Zainuddin untuk meninggalkan Batipuh karena tidak suka dengan hubungan mereka berdua.

Zainuddin lalu pergi ke Padang Panjang, namun Hayati tetap berjanji setia untuk terus menunggu Zainuddin. Tak lama kemudian, Hayati dijodohkan oleh mamaknya kepada seorang pria Minang yang berasal dari keluarga terpandang serta kaya raya. Dengan berat hati, Hayati terpaksa menerima pinangan Azis dan menikah dengannya

Zainuddin yang Kecewa.

Zainuddin yang mengetahui kabar bahwa sang kekasihnya telah menikah dengan orang lain memutuskan untuk pindah ke Batavia bersama dengan temannya yang bernama Muluk. Di sana Zainuddin menjadi seorang penulis yang banyak digemari oleh orang-orang. Setelah di Batavia, Zainuddin kembali merantau ke daerah Surabaya. Ia tinggal di sana dengan keadaan pekerjaannya yang sudah mapan. Hal yang tidak terduga pun terjadi, Aziz ternyata pindah juga bersama Hayati ke Surabaya. Hubungan rumah tangga mereka memang berjalan tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran. Akibat seringnya bertengkar, Aziz dan Hayati terpaksa berpisah.

Perjumpaan dengan Kematian 

Nasib malang tak sampai situ saja menimpa Aziz. Ia yang dipecat dari pekerjaannya tidak punya pilihan dan terpaksa menumpang untuk tinggal sementara di rumah Zainuddin bersama juga dengan Hayati. Karena merasa frustasi berat, Aziz memutuskan untuk bunuh diri. Sebelum bunuh diri Aziz menuliskan surat wasiat yang berisi permohonan kepada Zainuddin agar menjaga Hayati.

Zainuddin yang masih sakit hati karena merasa sudah dikhianati oleh janji Hayati, menolak untuk menerima Hayati kembali. Zainuddin lebih memilih untuk membelikan sebuah tiket kapal Van Der Wijck yang berlayar dari Jawa ke Sumatera. Hayati pun pulang ke Minang dengan rasa sedih karena suaminya telah meninggal dan Zainuddin juga menolaknya.

Namun hal buruk terjadi, kapal Van Der Wijck yang ditumpangi oleh Hayati dalam perjalanannya tenggelam. Sebagian penumpangnya berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit daerah Tuban. Kabar tenggelamnya kapal Van Der Wijck ini pun sampailah ditelinga Zainuddin. Ia langsung bergegas berangkat ke rumah sakit daerah Tuban itu dengan harapan Hayati adalah salah satu penumpang yang selamat.

Pencariannya pun tidak sia-sia, di rumah sakit Zainuddin berhasil menemukan Hayati yang sedang dalam keadaan sekarat. Namun tak lama kemudian, nyawa Hayati tidak bisa tertolong lagi. Muluk kemudian berkata kepada Zainuddin bahwa sebenarnya Hayati masih sangat mencintai dirinya. Mendengar perkataan temannya itu, Zainuddin sungguh menyesali dirinya karena telah menolak Hayati dan malah membelikan tiket kapal Van Der Wijck. Setelah memakamkan Hayati, keadaan Zainuddin berangsur memburuk karena dilanda kesedihan panjang. Keadaan ini mengantarkan Zainuddin menemui penghujung hidupnya. Setelah meninggal, Zainuddin pun dikuburkan berdampingan dengan Hayati di tanah Jawa.

Sekian dulu ya sinopsis novel tenggelamnya kapal van der wijck. Ini sih pokoknya novel approved banget deh, Mintur pokoknya rekomendasiin banget buat Kawantur baca novel yang satu ini. Nah kalau kalian suka baca novel dan bingung mau beli novel yang mana, mening mampir Bertutur dulu dalam rubrik Bincang Buku, baca sinopsisnya di sini biar kalian beli novel sesuai dengan selera kalian. Sampai jumpa di ulasan Novel berikutnya Kawantur, terimakasih telah membaca, dan have a nice day.

0 0 votes
Beri Kami Nilai
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments